Minggu, 27 Februari 2011

Politik : Gerah dengan tuntutan mundur, Moammar Khadafi dan Nurdin Halid bertemu

Tripoli, Mikiran Yayat 
Gerah dengan tuntutan mundur yang disuarakan berbagai supporter sepakbola di Indonesia, akhirnya Nurdin Halid menggagas pertemuan dengan Moammar Khadafi di Tripoli Libya. Namun karena melihat perkembangan situasi di Libya yang semakin memanas akhirnya pertemuan dialihkankan di Ciwidey yang berhawa sejuk.  Ketika dikonfirmasi tentang perubahan lokasi ini, Khadafi menjelaskan “Lieur Ana mah ka si Nurdin, geus mah di Libya hawanya panas, ditambah situasi semakin memanas, naha malah neangan daerah panas? ongkoh gerah sama tuntutan mundur? nya bakal beuki hareudang atuh..” ujar Khadafi sambil mengipas-ngipas hihid di tengah perjalanannya dari Tripoli menuju bandara dengan mengendarai onta kesayangannya. Tak ayal perubahan ini membuat  seluruh jajaran Muspida di Ciwidey sibuk. Seluruh anggota Koramil disiagakan penuh untuk mengamankan kedatangan penguasa Libya itu. Tak luput seluruh anggota hansip  turut disiagakan. Hal ini tentunya berimbas pada ketersediaan stok hansip untuk mengamankan acara hajatan di Ciwidey. Camat Ciwidey, Haji Ikin  akhirnya mengeluarkan kebijakan untuk membatalkan seluruh acara hajatan yang berlangsung selama kedatangan Khadafi. “Wayahna buat yang akan ngadain hajatan nikahan ataupun sunatan harus ditunda dulu” kata Haji Ikin. “Mau gimana lagi? Stok hangsip sudah tersedot buat pengamanan kedatangan Khadafi. Gimana kalau pas hajat ada acara dangdutan terus rusuh, siapa nanti yang akan mengamankan seus Ine Hoyah Rohayah penyanyi dangdut kenamaan Ciwidey ditengah-kengah kerusuhan?” Tanya Haji Ikin. Disamping itu pertimbangan Pak Camat membuat kebijakan tersebut didasari oleh ketersedian drum bekas di Ciwidey. “ Dreum untuk membuat panggung sudah habis dipakai untuk  barikade pengamanan menghadapi pendemo yang pro dan kontra sama Nurdin Halid. Jadi silahkan saja kalau mau bikin panggung hajatan mah, asal bikinnya jangan pake dreum, make keler wadah ranginang weh..”  lanjut Haji Ikin bari ngalepus. Disinggung tentang bagaimana kalau pasangan panganten sudah pada elekesekeng dengan penundaan tersebut, Haji Ikin menjawab, “ Nya wayahna weh da sayah oge sarua ditunda rek hajat kawin ka nu kadua jeung seus Ine Hoyah Rohayah tea.. Teungteuingeun nya si Khadafi jeung si Nurdin. Asa jauh ti mula-melu mindahkeun acara ti Libya ka Ciwidey. Jadi kaganggu yeuh stabilitas nasional.. ” ujar Haji Ikin bari gegetret.
Sementara itu Nurdin Halid menyatakan bahwa gagasan mengadakan pertemuan ini murni karena desakan yang dialami oleh Khadafi maupun dirinya. “Kebetulan kami mempunyai kesamaan. Sama-sama dalam keadaan terdesak tuntutan  mundur, juga  sama-sama punya kesamaan kandel kulit beungeut..” Mengenai acara yang diagendakan dalam pertemuan itu Nurdin menyatakan masih tentatif.  “ Rencananya saya mau ngajak Khadafi diajar silat.  Untuk jaga-jaga membela diri kalau ada penyerangan. Maklumlah  kami berdua dalam kondisi rawan soal keselamatan. Makanya kami membawa banyak pengawal dan anjing herder. Bahkan kalau bisa anjing herder kami pun disuruh diajar silat biar ada keahlian lain selain moro bagong..”
Berlawanan dengan  Nurdin Halid yang mendapat reaksi keras dari  supporter bola, kedatangan Khadafi justru disambut antusias oleh warga setempat. Kang Ehon selaku pengusaha dan pengelola kebun strowberi petik sendiri, menyambut baik kedatangan Khadafi. ”Saya tentu senang dan akan mengajak Khadafi memetik strowberi sesukanya di kebon saya. Saya ingin kerjasama kawin-silang strowberi dengan  tangkal korma. Selain itu saya kepengen difoto bareng dengan Khadafi yang rambutnya mengingatkan saya pada penyanyi favorit saya Darso”.

Nurdin khalid berlatih silat dengan Khadafi disaksikan murid-murid
Perguruan Silat Hayam Totojer di Ciwidey. Nurdin mengajarkan jurus silat
lidah yang sangat dikuasainya 


Khadafi dan Darso bertemu di Kawah Putih Ciwidey dalam rangka pembuatan video klip.
Mereka berencana membuat albeum bersama kolaborasi irama musik padang pasir.
Namun berhubung pasir Galunggung sedang langka di pasaran, maka diganti dengan 
irama musik padang rumput. Setelah bertemu, mereka makan bersama  di
rumah makan Padang di Katapang Soreang


Sabtu, 26 Februari 2011

Wisata : Mengungkap sisi lain keindahan Pangalengan

Bandung, Mikiran Yayat
Panorama dan kekayaan alam Pangalengan sudah terkenal di dunia persilatan. Selain dikenal sebagai daerah penghasil susu murni, Pangalengan dikenal juga dikenal sebagai penghasil susu KPBS. Ketika ditanya apa bedanya susu murni dengan susu KPBS, salah seorang peternak sapi disana menjawab  ,”Nya beda atuh, kalau susu murni mah susu murni., kalau susu KPBS ya susu KPBS “ jawabnya dengan mimik muka kawas nu heueuh. Susu sapi di Pangalengan ternyata bisa diolah jadi apa saja. Bisa jadi permen susu , dodol susu , karamel susu, kurupuk susu, tahu susu, bahkan akhir-akhir ini sedang dikembangkan gorengan susu, karedok susu, kupat tahu petis susu,  surundeng susu, sampai asbak jeung kohkol dari bahan dasar susu (teuing kumaha nyieuna?-red) , dan disinyalir juga sudah ditemukan minuman keras berbahan dasar susu dengan merek A-O (Arak Orangpangalengan-red). Namun arak berbahan dasar susu ini dibikinnya masih secara susu juga alias secara susulumputan , sebab sebagaimana yg anda ketahui semua hal itu akan mengundang kemarahan Bang Haji Oma Irama yang anti minuman keras dan narkotikahh atau  Mirasantikahh... 
            Selain terkenal sebagai penghasil susu, Pangalengan terkenal juga sebagai penghasil pemain bola yang handal. Makanya jika Anda jalan-jalan di kota Pangalengan terus lihat orang yang pingpingnya badag, tanya saja : ”Kang, dupi akang wargina Asep Dayat?”  Kalau jawabannya “benar, saya dulur Asep Dayat..” maka beruntunglah anda akan mendapatkan sebungkus permen susu rasa karamel, jika jawabannya  “Salah, saya mah dulur Asep Yayat. Pingping saya badag soteh karena saya mah narik beca” maka anda akan mendapatkan sebungkus permen susu rasa bako.
            Pangalengan juga terkenal memiliki banyak perkebunan teh. Diantaranya  perkebunan teh Malabar yang besar . Selain  itu  ada juga perkebunan teh yang kecil-kecil, seperti perkebunan teh Ma Icih, perkebunan  teh Ma Enah, perkebunan the Ma Oyoh, sampai perkebunan teh Ma Erot yang fleksibel ukuran besar kecilnya bisa diatur sesuai permintaan.
Di Pangalengan juga terdapat sebuah Situ yang terkenal karena jadi judul lagu calung Darso. Namanya Situ Cileunca. Belum ada penelitian yang mengungkapkan mengapa namanya mesti Situ Cileunca, bukan situ Citerong, Situ Cibonteng, Situ Cisurawung, Situ Cisaladabokor, Situ Cihuicilembu, atau malah Situ Citomat yang memenuhi kriteria  4 sehat 5 sempurna.  Panorama alam situ cileunca yang menawan selalu mengundang wisatawan datang. Menurut dongeng, asal muasal situ cileunca masih ada hubungannya dengan cerita sangkuriang. Selain diminta untuk membendung  danau dan membuat perahu, Sangkuriang diminta juga membuat 1000 coet karedok leunca dalam satu malam. Namun sampai fajar menyingsing ternyata baru beres 999 coet. Setelah di stock opname oleh akuntan publik ternyata ada satu coet yang terselip diketiak sangkuriang dan tidak terhitung. Sangkuriang murka karena menyangka yang terselip itu bukan coet melainkan buku daftar kriditan parabot dapur. Sangkuriang langsung menendang coet itu setinggi-tingginya. Coet karedok leunca  yang ditendang dan jatuh nangkarak itulah yang dipercaya menjadi cikal bakal Situ Cileunca. Setelah menendang coet, Sangkuriang dikabarkan menderita patah kaki dan langsung dirawat di bengkel patah tulang di Citapen.


Pangalengan dikenal sebagai daerah penghasil susu sapi. Untuk meningkatkan
produktivitas sapi perah, di Pangalengan sering diadakan juga outbound
kheuseus sapi

Kamis, 24 Februari 2011

Strategi klasik menjadi kunci kemenangan Belanda


Partai perempat final yang antara Brazil melawan Belanda yang berlangsung tadi malam berakhir dengan kemenangan Belanda dengan skor 2-1. Pertandingan berlangsung seru dan menegangkan. Pemain kedua tim bermain sataker-kebek untuk memenangkan pertandingan. Saking sataker-kebeknya pertandingan pun berjalan keras hingga wasit menghadiahi banyak kartu kuning juga satu kartu merah. Hal ini membuat para pemain banyak melakukan protes keras mengapa mereka dihadiahi kartu. Apa karena wasitnya pedit-pelit-cedit-koret-kopet-keked mengkene-dan buntut kasiran kah hingga tak mampu menghadiahi mereka sekedar rantang atau baskom seperti yang sering mereka dapat di acara arisan RT? Padahal dalam pertandingan yang bertempo keras seperti itu silih badug adalah hal yang wajar. Yang tidak wajar adalah jika wasit pun ikutan silih badug sama hakim garis, apalagi silih badug jeung tiang gawang mah.

Kedua tim memulai pertandingan dengan tempo cepat. Brazil melakukan inisiatif menyerang lebih dulu. Ini menjadi bukti kalau para pemain Brazil dulu sewaktu SD-nya pada wanteran – tidak malu kalau ibu guru menyuruh nyanyi maju di depan kelas satu per satu. Biarpun lagu yang dipilih kalau tidak Garuda Pancasila, pasti lagu Halow-Halow Bandung. Brazil berhasil unggul terlebih dahulu melalui gol Robinho yang berhasil memanfaatkan umpan terobosan yang akurat dari Felipe Melo. Setelah itu praktis permainan dikuasai Brazil hingga babak pertama berakhir. Banyak peluang-peluang tercipta namun gagal dimanfaatkan Robinho, Fabiano, dan Kaka. Situasi ini membuat Carlos Dunga - pelatih Brazil yang kerap dipanggil Kang Udung ini uring-uringan. Mengapa Kang Udung uring-uringan? Karena Kang Udung tidak bisa irung-irungan. Jika Kang Udung bisa irung-irungan maka tak ada bedanya dia dengan Michael Jackson. Hanya pemain bola yang bisa melakukan teknik tendangan kumaha irung. Artis seperti Michael Jakcson tidak akan bisa, apalagi Sule sama Yati Pesek, dijamin tendangannya tidak akan keras dan terarah kalau mengumpan bola-bola panjang pakai teknik kumaha irung . Situasi ini akhirnya berimbas pula ke lapangan. Para pemain Brazil terlihat tak mampu mengendalikan emosi sehingga sering uring-uringan di lapangan. Robinho uring-uringan, demikian pula Fabiano, Melo, Bastos, Gilberto, dan Alves , selalu terlihat morang-maring jika ada keputusan wasit yang dianggap tidak fair.

Situasi ini dapat dibaca oleh pelatih Belanda, Bert Van Marwijk. Pelatih kelahiran Belanda namun dibesarkan di Bale Endah ini memang pintar. Van Marwijk bilang, “Ingin pintar seperti saya ? Rajin berlatih, dan makan sosis setiap hari..” Di babak kedua Van Marwijk mengubah pola permainan menjadi lebih ofensif. Setelah ofensif, tensi pertandingan pun semakin memanas. Ini karena strategi ofensif. Kalau ingin lebih memanas lagi maka harus dipilih strategi katelsif, karena katel bisa lebih cepat panas daripada oven. Apalagi kalau dipanaskannya di hawu sambil siduru. Situasi yang memanas di tim Brazil berhasil diendus Van Marwijk. Ia langsung menerapkan strategi klasik yang selalu membuat Belanda berjaya yaitu melakukan taktik adu domba. Dengan taktik adu domba terbukti Belanda selalu sulit dikalahkan. Jangankan oleh pemain Brazil yang hanya berkekuatan 11 orang, oleh pasukan Pangeran Diponegoro yang berjumlah ribuan pun Belanda sulit dikalahkan. Van Marwijk segera menugaskan Arjen Robben untuk menghancurkan konsentrasi lawan dengan cara mengadu domba antar pemain Brazil. Sebenarnya ada sosok yang lebih tepat untuk memerankan tugas mengadu domba, yaitu Rudi Wowor yang selalu kebagian peran tokoh antagonis menjadi komandan Kompeni di film-film perjuangan. Namun berhubung jadwal syuting sinetronnya padat akhirnya pilihan jatuh pada Robben. Rudi Wowor menyatakan menyesal tidak bisa hadir di lapangan karena dia sedang kejar tayang menyelesaikan syuting sinetron perjuangan untuk diputar Agustus nanti . “Haan der eull zeem koorinjg aaya pamengaankeen. Hajaang maag hajaang. zaanessen waaktozeen pangeenteen jaa”(artinya kurang lebih : handeueul sim kuring aya pamengan. Hayang mah hayang. Sanes waktos wae panginten nya). Van Marwijk pun menyiapkan strategi lain jika cara ini tidak berhasil. “Jika taktik adu domba tidak berhasil dan kami sudah terdesak, maka saya akan memakai taktik lain yaitu dengan cara berunding di meja perundingan. Hanya saja belum ditentukan dimana tempatnya. Apakah di Linggarjati atau di konfrensi meja bundar seperti dulu. Tergantung kesanggupan tukang mebel, seberapa cepat dia bisa membuat meja bundar pesanan kami”, jelasnya. “ Saya hanya melanjutkan taktik yang sering dilakukan oleh leluhur saya yaitu Van Den Bosch dan Van De Cock..” lanjut Van Marwijk lagi.

Namun Arjen Robben berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Di lapangan tugasnya hanya mengadu domba. Dari mengadu domba pemain Brazil sampai wasit pun diajak ngadu domba. Tetapi wasit menolak karena dia tak punya domba adu yang bagus. Wasit tetap bergeming pada keputusannya meski dia ditawari “Si Tyson” domba adu asal Cilawu Garut yang sudah berhasil memenangkan banyak kejuaraan.”Ridu ngurusnya, kebayang tiap hari saya harus ngarit ngala jukut buat parab domba. Apalagi tanduk domba adu harus selalu digosok tiap hari pakai Brasso biar selalu kinclong. Ditambah lagi tiap hari harus menyediakan suplemen ramuan tambahan yang terdiri dari telor ayam kampung dioplos sama telor bebek, madu royal honey, panax ginseng, susu kuda liar, dan dua setrip Pil Kita. Bisa bobol anggaran keuangan sayah..” ujar wasit sambil bersiap-siap mengeluarkan kartu kuning karena sudah kesal sama Arjen Robben yang terus menerus menawarinya domba. Namun Robben tidak berputus asa. Upaya Robben mulai menemukan titik terang setelah berhasil mengadu domba Felipe Melo dan penjaga gawang Brazil, Julio Cesar. Melo yang punya domba adu bernama “Si Bruce Lee” merasa gusar setelah dibilang Robben bahwa domba adunya akan keok jika diadu sama domba adu milik Julio Cesar yang bernama “Chuck Norris”. Melo meradang karena merasa tidak ada sejarahnya Bruce Lee kalah sama Chuck Norris. Akibatnya kedua pemain ini terlibat adu mulut di lapangan yang berujung gol bunuh diri Melo ke gawang Julio Cesar. Hasilnya telah sama-sama kita ketahui. Brazil kalah dan tersingkir dari Piala Dunia. Karena kegagalan ini ,Kang Udung pun memutuskan untuk menjadi bandar domba.

Ikuti terus ulasan Piala Dunia 2010 hanya di “Mikiran Yayat”

Don’t cry Italia, masih banyak jalan menuju Roma

Tersingkirnya juara bertahan Italia di ajang Piala Dunia jelas membuat banyak orang terkejut. Pelatihnya terkejut, pemainnya terkejut, pendukungnya terkejut, pengamat bola terkejut, saya terkejut, anda terkejut, tukang judi togel terkejut (saya harap itu bukan anda), bahkan wasit yang memimpin pertandingan pun terkejut sampai dikabarkan neureuy piriwit hingga meleg di tikoro dan harus ditangani dokter spesialis THT (dokter spesialis Telinga dan Handapeun Telinga). Berbagai hujatan bermunculan di media Italia mencela penampilan Fabio Cannavaro dkk. yang tampil seperti hayam pelung kehilangan taji dan kena komplikasi penyakit tetelo dan rabun kotokeun. Bahkan media terbesar di Italia “La Tanginas” (koran yang selalu terbit paling pagi sebelum ayam jantan berkokok) menulis, penampilan Italia di piala dunia sebagai “La maeno sigo hayampo pelungia cano di parabano del jangkriko calungia” arti bebasnya kurang lebih : bermain seperti hayam pelung nu can diparaban jangkrik kalung.

Tak ayal hal itu membuat situasi di kubu tim Italia memanas. Pelatih Italia Marcello Lippi membantah kalau dia belum ngasih parab jangkrik kalung. “ Karena jangkrik kalung sedang langka jadi saya kasih jangkrik kroto. Tergantung ketersediaan stok di pasar burung Sukahaji. Kalau stok lagi kosong kadang-kadang suka saya oplos sama gaang kering, biar lebih rangu” ujarnya membela diri. Lippi menambahkan dirinya sudah memberi intruksi khusus pada barisan pertahanan Italia supaya jangan lengah terhadap penyerang-penyerang Slovakia yang terkenal telenges dan pintar memanfaatkan peluang. Bukti keganasan penyerang Slovakia adalah setiap ada bola kosong didepan gawang selalu ditendang sahabekna tak peduli kemana arah hidung menghadap, atau dalam istilah sepakbola dikenal sebagai teknik kumaha irung. Hasilnya gawang Marchetti pun kebobolan tiga kali.

Terjegalnya Italia tentu menorehkan duka mendalam bagi para pemainnya. Federasi sepakbola Italia pun tak tinggal diam. Mereka segera melakukan upaya untuk merehabilitasi mental para pemainnya agar tidak larut dalam kekecewaan. Lippi sebagai pelatih menyatakan bertanggung jawab atas kegagalan timnya. Pelatih yang aslinya bernama Lili Sarnaepi berdarah Kadungora Garut ini berencana merekrut penasihat spiritual untuk membangun kembali spirit anak asuhnya. “ Well, yang sudah terjadi apa boleh buat nasi sudah jadi bubur lemu. Sekarang mari kita lihat kedepan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, tak hanya membuat bubur lemu, tapi juga bubur kacang, bubur ketan, dan bubur mang Oyo” .Lippi menjelaskan bahwa dia akan merekrut penasihat spiritual handal yang mampu membangun mental juara untuk timnya. “Tentunya harus memenuhi persyaratan yang kami tetapkan, antara lain dia harus punya visi, mampu mengorganisir tim, berwibawa, bekharisma, siap bekerja keras, lulusan minimal SLTA atau sederajat, sehat jasmani dan rohani, punya sim B1 lebih diutamakan, tidak berjudi , tidak minum minuman keras dan narkotika, dan tidak merokok selain Ji Sam Su”. Lippi menambahkan bahwa penasihat spiritual yang direkrut harus mengerti Italia diutamakan yang hapal kota Roma.” Karena nanti dia akan ditempatkan di Roma, maka satu-satunya orang yang cocok dengan kriteria itu tiada lain dan tiada bukan hanyalah Roma Irama seorang ..“ ujar Lippi yakin.

Setelah kami konfirmasi, Roma Irama sendiri membenarkan tentang perekrutan dirinya. “Bethul.. Saya sudah menandatangi kontrak dengan tim Italia sebagai penasyaehat spirituil.. “ ujarnya dengan logatnya khasnya yang kental. Pria yang akrab dipanggil bang haji ini menilai perekrutan dirinya adalah pilihan yang tepat. “ Tentu saya memenuhi semua persyaratan itu. Saya berkharisma, tidak mengkonsumsi minuman keras dan narkotika atau mirasantika, saya pun masih memiliki SIM B1 bati nyupiran truk untuk ngangkut rombongan kasidah dan tagonian sewaktu saya masih merintis karir di Tasikmalaya dan belum sesukses sekarang. Selain itu saya sudah sangat berpengalaman menjadi penasyaehat spirituil dari penasyaehat parpol, ormas, organisasi kepemudaan, penasyaehat orkes dangdut, sampai inul pun sering saya nasehati supaya jangan bergoyang ter…la…luh..” lanjutnya. Mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk memulihkan mental pemain Italia, bang haji menjawab, “ Saya sudah melakukan pendekatan secara pribadi kepada para pemain untuk selalu tegar. Sudah menjadi resiko publik figur selalu mendapat sorotan. Contohnya saya, ketika saya bermain dipasangkan dengan Ida Iasha dalam film “Nada dan Da’wah” banyak orang yang protes.. Padahal itu sudah serasi.. Saya kurang ganteng apa coba..” jawabnya dengan yakin.

Bang haji pun membuka kesempatan selebar-lebarnya buat para pemain yang akan gantung sepatu dan berniat memasuki dunia hiburan menjadi artis. Sebagaimana kita ketahui mayoritas pemain Italia banyak yang dinilai sudah uzur untuk ukuran atlet sepakbola dan sudah mentok untuk meningkatkan prestasinya. Bang haji siap menampungnya dibawah naungan manajemen artis “Satria Bergitar Tua” yang didirikannya.
“ Saya sudah berpesan bagi pemain bola yang akan pensiun dan memasuki dunia artis untuk rajin-rajin merawat diri. Karena bermain bola selalu dilakukan dibawah sengatan panas matahari yang terik maka riskan untuk kesehatan kulit. Sebagaimana pepatah arab mengatakan: ghosoqan mun hafuuro – fashliinan mun hurikaan, artinya : gosokan lamun anjeun hapur – vaselinan lamun anjeun hurik..” kata bang haji menutup pembicaraan

Ikuti terus liputan Piala Dunia 2010 hanya di Mikiran Yayat

Mikiran Yayat edisi Piala Dunia: Mengintip persiapan tim-tim unggulan


Untuk menjadi kampiun di ajang bergengsih seperti Piala dunia yang keras dan ketat tentu semua tim harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Demikian pula dengan tim – tim yang dijagokan akan berjaya di event ini, mereka tidak mau kehilangan muka dan pulang mengangkut koper dan tolombong lebih awal ke negaranya dengan status pecundang. Bisa anda bayangkan jika mereka kehilangan muka, pasti bakal siga jurig muka dempak yang malem jumat pahing suka ngaliwat di kebon-kebon awi. Begitu pula bisa anda bayangkan kalau mereka pulang sambil ngangkut tolombong. Tentunya akan tampak seperti rombongan tukang kindeuw ..

Oleh karena itu setiap pelatih mempunyai racikan khusus untuk meramu timnya tampil trengginas di lapangan. Selain trengginas mereka juga harus tampil trenggiling (artinya mun aya nu ngahalangan kudu ditengkas tepi ka tiguling – red). Para pelatih mempunyai program latihan khusus untuk mempersiapkan pasukannya agar tampil jagjag waringkas – siap tempur dan pasti jreknong di lapangan. Sebagaimana halnya rahasia ramuan madura, bukan rahasia lagi kalau para pelatih sering merahasiakan rapat-rapat ramuan latihan yang diraciknya untuk membentuk tim tangguh. Hal ini sangatlah wajar, agar taktik dan strateginya di lapangan tidak terbaca oleh tim lawan, terlebih oleh pelatih lawan yang sudah pintar membaca karena lulus ujian kejar paket A.

Namun anda tidak perlu khawatir. Bukan Mikiran Yayat namanya kalau tidak berhasil mengungkap rahasia di balik racikan strategi para pelatih ternama itu. Wartawan kami berhasil melakukan in-ves-ti-ga-si (diucapkan dengan nada selekoh host acara gosip di tipi yang heboh teu puguh itu..). Bagaimana para pelatih top itu membangun timnya? akan kami ungkap rahasia itu untuk anda

Spanyol terapkan latihan lumpat ngabret

Sebagai juara Eropa dan peringkat 2 FIFA Spanyol merupakan salah satu kandidat terkuat juara piala dunia. Torehan angka sempurna dari menangkan seluruh pertandingan tanpa seri dan kalah di babak kualifikasi sudah menunjukan kualitas tim yang cukup asupan empat sehat lima sempurna dan rajin ke posyandu. Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque membuktikan kalau dia melatih tidak hanya bermodal kumis baplang ala tuan Baron Araruna yang suka mengurung Justo di kandang kuda. Tapi metoda latihan yang diterapkannya sangat sesuai dengan tradisi Spanyol dan itulah yang membuat timnya menjadi begitu tangguh. Untuk meningkatkan kecepatan, Del Bosque menerapkan latihan khusus yaitu 'de metodano ill lumpatos ngabretto diudago bantengas edanista” atau terjemahan bebasnya yaitu 'metoda latihan lumpat ngabret diudag ku banteng edan'. Metoda latihannya pemain diwajibkan lari sekencang-kencangnya dan menghindar serudukan banteng ngamuk seperti yang biasa kita lihat di arena matador. Hasilnya kecepatan pemain Spanyol selalu diatas rata-rata pemain tim lainnya. Selain speed, kecepatan reaksi pemain spanyol pun bertambah baik karena terbiasa ngagilek untuk menghindar waktu disuruduk banteng. Tentu kemampuan ini akan berguna untuk menghindari terjangan sleding tekel lawan yang bisa mengakibatkan pemain cedera.
Namun Del Bosque mengeluhkan tak lama lagi metode ini tak bisa digunakan lagi akibat semakin menyusutnya jumlah banteng di spanyol.
“Sulit mencari banteng di sini karena habis dipakai di arena matador” ujarnya pada wartawan Mikiran Yayat. Sebagai penggantinya Del Bosque pun mengimpor munding dari Pameungpeuk Garut.
“Kebetulan saya kenal Haji Ojo peternak munding dari Pameungpeuk, beliau sanggup menyediakan munding yang kami butuhkan” ujar Del Bosque lagi. Ketika ditanyakan bagaimana kualitas munding Pameungpeuk apakah bisa membuat pemain lari terbirit-birit? Del Bosque menjawab,
“Tinggal dibalur Afitson di bagian tertentu dijamin mundingnya sudah cukup edanlah..” jawabnya sambil mengakhiri pembicaraan

Tim Jerman latihan fisik di tanjakan emen

Berbeda dengan Spanyol yang mengandalkan kecepatan, tim Jerman yang terkenal dengan sebutan tim panser justru mengandalkan daya tahan dengan menerapkan latihan peningkatan endurance. Pelatih Jerman, Joachim Loew (yang lebih dikenal dengan sebutan Kang Ocim) memilih tanjakan emen di Subang sebagai pusat berlatih timnya. Alasan pemilihan tanjakan emen karena tanjakannya panjang dan konstan juga ditakuti oleh supir dan kenek truk pengangkut ganas dari Subang. Diharapkan dengan berlatih disini para pemainnya pun ikut menjadi ganas. Selain itu Kang Ocim kenal baik dengan Indra Tohir eks pelatih Persib karena sama-sama hobi nguseup. Indra Tohir dikenal suka membawa pasukan Persib berlatih di Subang.
Metoda latihan yang diterapkannya adalah mewajibkan para pemain Jerman melahap tanjakan emen dengan sepeda mini bolak-balik sebanyak 100 kali sehari. Diharapkan dengan latihan ini V-O max dan endurance pemainnya akan meningkat tajam.
Sebagaimana Del Bosque, Kang Ocim pun merasakan ada kendala dengan metode latihan di tanjakan emen ini.
“Berlatih di tanjakan emen bagus buat daya tahan fisik, namun sayang latihan disini menghabiskan biaya yang mahal” ujarnya. Ketika dikorek lebih jauh tentang apa yang menyebabkan biaya latihan membengkak begitu tinggi, Kang Ocim menjawab;
“Setiap yang melewati tanjakan emen disyaratkan melempar sebatang rokok untuk susuguh ka penunggu tanjakan yang disinyalir bernama emen. Bayangkan, berapa banyak slop roko Ji Sam Su yang harus saya keluarkan untuk satu tim berjumlah 30 orang yang bolak-balik di tanjakan emen sebanyak 100 kali sehari? Bisa bangkrut tim sayah akibat susuguh ka jurig..” jawabnya dengan nada setengah frustasi sambil menghirup dalam-dalam roko kolobot jagongnya karena Ji Sam Su kesayangannya juga sudah habis dilempar di tanjakan emen. (karunya teuingg.....)

Selain mengintip persiapan tim Spanyol dan Jerman, Mikiran Yayat juga berusaha mengintip persiapan tim lainnya. Namun sayang mata wartawan kami keburu bintitan. Bisa anda bayangkan, mengintip dua tim saja sudah bintitan apalagi ngintip 32 tim? Bisa-bisa bintitan sagede bola boling...

Ikuti terus liputan Piala Dunia South Africa hanya di Mikiran Yayat..