Selasa, 08 November 2011

Hiburan : Lady Gaga kapok berbusana aneh-aneh

New York, Mikiran Yayat
Siapa yang tidak kenal Lady Gaga? Ada banyak Lady di dunia ini. Dari Lady yang putri kerajaan seperti Lady Diana, Lady yang mistis seperti Lady Drakula, sampai Lady yang berbentuk kasur paragi sare seperti Lady Americana. Tapi Lady Gaga memang berbeda dari Lady-Lady lainnya. Apalagi sama Lady Americana. Karena Lady Gaga mah jelema, bisa berjemur sesuka-sukanya, sedangkan Lady Americana mah dipoe soteh lamun kaompolan orok. Lady Gaga terkenal di seluruh dunia tidak hanya karena piawai menyanyi dan mencipta lagu, tapi karena gaya berbusananya yang kerap kontroversial. Gaya busana Lady Gaga memang sering mengundang decak kagum. Meski sebenarnya banyak juga yang berdecak bari gogodeg sirah. Tapi yang dipastikan sering berdecak mah nyaeta cakcak. Mau kagum atau tidak, cakcak akan tetap berdecak-decak meski teu bisa bari gogodeg sirah. Walaupun begitu cakcak masih lebih mendingan dari toke yang tidak bisa gogodeg sirah dan berdecak-decak sama sekali.

Sebenarnya Lady Gaga punya nama asli yang bagus : Stefani Joanne Angelina Germanotta. Namun nama ini dianggap tidak komersil sehingga harus diubah supaya nampak terdengar seperti nama artis. Sempat diusulkan nama komersilnya diambil dari akronim penggalan awal nama aslinya yaitu Stefani dan Joanne. Namun usul ini ditolak karena akronim dari Stefani dan Joanne keluar nama TeJo. Ini jelas tidak menguntungkan dari sisi pemasaran, karena nama Tejo harus selalu disertai dengan Surti. Dan kita tahu Surti akan selalu berlari ke arah Garut Selatan. Sebagaimana yang tercantum dalam lirik lagu “Surti dan Tejo” ciptaan Jamrud : “Surti.. berlari.. ka.. Cisurupan.”  Sedangkan  Cisurupan sudah dikuasai Yessy Gasela yang merupakan penyanyi asli dari Garut Selatan

Lady gaga mulai dikenal setelah meluncurkan album debutnya “The Fame” pada tahun 2008. Pamor Lady gaga melesat tajam setelah merilis album terbarunya “Born This Way”. Untuk menyesuaikan dengan selera pasar di Indonesia, maka album ini digubah menjadi “Borondong Tiis Wae” yang diproduksi “JK” record. Label yang juga menaungi Dedi Dores, Nining Meida, dan Nini Carlina. Nama “Borondong tiis” dipilih dengan harapan bisa menyamai kesuksesan album “Borondong garing” milik Nining Meida yang terjual lebih dari sejuta copy. Perihal tergabungnya Lady Gaga bersama penyanyi papan atas Indonesia dalam satu label rekaman, Lady Gaga mengungkapkan rasa senangnya. “ Tentu saya merasa senang dan bahagia bisa bernaung satu label bersama penyanyi idola saya, Nini Carlina ”, ungkap Lady gaga sambil membetulkan baju daging yang dikenakannya yang morosot akibat digegelan ku anjing herder dan dikorowotan ku ucing garong. Lady gaga pun berencana membuat album duet bersama Nini Carlina untuk mengobati kerinduan para penggemar Nini Carlina yang sudah lama vakum dari industri musik tanah air. “Lagunya masih dicari-cari yang cocok dengan cengkok suara saya ” ujar Lady Gaga. Namun dia mengaku tertarik dengan lagu “Mas Joko” yang sempat hit di di era 90'an dan melambungkan nama Nini Carlina. Kesulitan membawakan lagu ini justru terletak pada mencari penyanyi backing vokal yang cocok untuk suara 'ta-u'-u' yang harus dibawakan dengan penuh penghayatan. Disamping itu Lady Gaga bersikeras bahwa yang membawakan suara 'ta-u'-u' itu harus bernama Mas Joko. “ Sudah banyak pria yang mengaku bernama Joko yang melamar untuk mengisi suara itu. Dari Joko Suprianto yang mantan atlet badminton, Joko Susanto yang petani waluh di Pangalengan, Joko Mardianto yang tukang setting kartu ondangan di Pagarsih, sampai Joko Tingkir yang pelatih aliran beladiri Golok Pembunuh Naga. Namun tidak ada satu pun yang suaranya cocok untuk lagu 'Mas Joko ta-u'u'..” kata Lady Gaga dengan nada putus asa.

Kontroversi Lady Gaga tidak hanya dalam aliran musik yang dibawakannya, termasuk juga pada busana-busana yang dikenakannya. Saat menghadiri acara MTV Award, wartawan Mikiran Yayat sempat mewawancarai Lady Gaga perihal pakaian berbahan daging yang dipakainya. “Tidak..tidak.. Saya tidak kenal Haji Ikin..” jawab Lady Gaga saat ditanyakan perihal dari mana bahan daging untuk bajunya itu dia dapat. “Saya dapat daging ini dari Haji Rusli di los D-14 di Pasar Andir. Bukan dari Haji Ikin Pasar Ciroyom” lanjutnya. Namun dia mengaku jera menggunakan baju berbahan daging. “ Bukan karena saya sieun diudag anjing edan” jawab Lady Gaga. “Gara-gara pake baju daging , kuring jadi ararateul sa-awak-awak ”, lanjut Lady Gaga sambil gegetret. Sudah berbagai obat dia coba untuk mengusir penyakit gatal-gatalnya. Dari talek Herocym sampai bedak Nik-Nak, namun gatal-gatalnya tak kunjung sembuh. Kejadian itu membuat Lady Gaga kena getahnya. Gara-gara Lady Gaga terlalu sering garuk-garuk melulu, akhirnya wartawan infotainment memberi julukan dia sebagai “Lady Gagaro”.

Lady Gaga saat berkunjung ke Pasar Andir mencari daging untuk bahan bajunya

Demi mendapat daging berkualitas terbaik, Lady Gaga rela ngantri di pembagian 
daging kurban

Lady Gaga tertangkap kamera saat sedang memilih-milih ramuan jamu
penghilang  ararateul di toko Jamu Babah Kuya – Pasar Baru Bandung


Kamis, 03 November 2011

Priangan : Gua Pamijahan diusulkan jadi New 7 Wonders

Cipatujah – Mikiran Yayat
Ternyata keajaiban alam di Indonesia yang layak diusulkan untuk jadi New 7 Wonders bukan cuma Pulau Komodo saja. Akhir-akhir ini sekelompok peneliti gua menyatakan bahwa Gua Pamijahan di Cipatujah Tasikmalaya layak diusulkan menjadi New 7 Wonder. Tim yang diketuai oleh Ratno Timoen – ahli peneliti goa kawakan yang pernah membintangi film Si Buta dari Gua Huntu ini mengungkapkan fakta keajaiban gua Pamijahan. “Sebenarnya kami tidak cuma meneliti Goa Pamijahan saja, tapi juga seluruh gua yang ada di Indonesia” kata Ratno Timoen kepada wartawan Mikiran Yayat pada konferensi pers yang diadakan di Hotel Hese He-es di Jalan Naripan Bandung. Ekspedisi yang dimulai sejak lima tahun lalu ini menelusuri gua-gua yang hampir tak pernah dijamah manusia. Salah satu gua yang disusuri adalah gua Jepang dan Gua Belanda di Dago Pakar. Gua ini dikenal sering dijadikan lokasi syuting film horror oleh artis spesialis peran jurig dan ririwa, Suzanna sewaktu Suzanna lagi zaman jaya-jayanya. Film horror terakhir Suzanna yang mengambil lokasi syuting di tempat ini berjudul ‘ Tali Pocong Pabeulit’. Namun film ini urung diputar di layar lebar karena proses produksinya sarua pabeulitna jeung judul filmnya. Raam Punjabi yang asalnya memproduseri film ini mengundurkan diri dan digantikan oleh Raam Kawaat, yang masih adik iparnya. Disinyalir Raam Kawaat inilah yang membuat semuanya jadi pabeulit, karena secara feng shui nama Raam Kawaat tidak cocok bekerja di dunia film yang glamor. Raam Kawaat dinilai lebih cocok bekerja dibidang usaha pengadaan kandang hayam jeung senteg beurit.

Dalam keterangan persnya Ratno Timoen bercerita , bermodalkan penerangan lampu senter dan sinar patromak, ia dan timnya dengan gagah berani memasuki gua yang poek mongkleng tanpa ngarengkod sama sekali. Selama menjelajahi gua, Ratno Timoen mengaku banyak mengalami pengalaman aneh. “Pengalaman yang paling aneh adalah sewaktu saya menemukan penampakan mahkluk nu sirahna dugul tapi ngakuna lain tuyul. “ kata Ratno Timoen. “ Setelah saya interogasi dan saya cabokan sataker-kebek, akhirnya dia mengaku. Dan saya pun merasa asa wawuh dan familier dengan makhluk itu. Ternyata dia Harry Panca, presenter acara “Dunia lain..Akherat bukan” yang sedang syuting uji nyali di Gua Pamijahan,” lanjutnya. Sempat terjadi insiden dimana Harry Panca kapaehan. Selidik punya selidik, ternyata yang menyebabkan Harry Panca pingsan bukan karena dicabokan. Melainkan karena teu kuat menghirup udara di gua yang pengap dan ngelekeb akibat dukun pengisi acara yang berinisiatip membakar menyan disekaliguskan dengan membakar sate kerewedan. Pertolongan pertama sempat dilakukan dengan mencari asupan udara segar yang kadar oksigennya tinggi. Namun karena tukang akuarium jauh dan tabung oksigen susah didapat di Pamijahan, akhirnya diputuskan diberikan pertolongan darurat dengan ‘oksigen saaya-aya’ yang keluar dari lubang angin manusia. “Hasilnya bukannya sembuh, Harry Panca malah jadi kasurupan ..” kata Ratno Timoen. Setelah acara itu Harry Panca dikabarkan suka terserang penyakit panas- dingin. Suhu tubuhnya suka berubah-rubah, sewaktu-waktu suka panas, tapi sewaktu-waktu suka dingin. Karena suhu tubuhnya yang sering berubah-ubah ini , penasehat spiritual Harry Panca menyarankan untuk mandi kembang tujuh rupa, dan menganti namanya menjadi Harry Pancaroba.

Ketika ditanyakan tentang apa keajaiban Gua Pamijahan sehingga layak diusulkan menjadi New 7 Wonders? Ratno Timoen menjawab ; “Ada mitos yang mengatakan, kalau masuk Gua Pamijahan ada jalan yang bisa langsung tembus ka Saudi Arabia. Kalau mitos ini benar maka yang mau naek haji teu perlu repot-repot ngurus passport jeung ngurus visa” . Dia dan timnya tertantang untuk membuktikan mitos ini. “ Hasilnya sungguh diluar dugaan “ ujar Ratno Timoen.” Saya mencoba menembus salah satu pintu gua. Hanya saja saya mungkin salah ngambil jalan. Jalan yang saya pilih ternyata langsung nembus kebon binatang ka kandang onta..” lanjut Ratno dengan nada menyesal.

Namun ada pula yang mengaku bisa naik haji dari gua Pamijahan, salah satunya Abay (70) . “Saya dan istri saya berangkat haji dari embarkasi Pamijahan” terang Abay. “Jadi sebut saya Haji Abay. Buktinya saya pake sorban jeung kopeah haji uggal poe..” ujarnya sambil meluruskan kopeah hajinya yang dengdek. Ketika ditanya wartawan Mikiran Yayat darimana kopeah haji itu dia dapat? Haji Abay menjawab ;” Kopeah, sorban, tiung, mukena, sajadah, baju takwa, tasbeh, teko emas, kutek, sedow, minyak japaron, korma, cai zam-zam, kismis jeung su-uk arab, ieu mah meuli ti pasar baru..”
Perihal kenapa tidak ada foto sedang naek onta yang dipajang di ruang tamunya, Haji Abay menjawab secara diplomatis ; “Nu matak poho.. jeung asa teu pantes we geus kolot kieu naek onta. Sieun labuh.. Asa leuwih pantes naek kuda poni ..”


Dalam rangka mensukseskan Gua Pamijahan menjadi New Seven Wonders, para penyanyi kumincir yang tergabung dalam grup Seven Icons siap menjadi duta Gua Pamijahan. Mereka akan membawakan theme song berjudul “ Kekasih Gelapku” ciptaan Sheila on Seven. Lagu ini dipilih dengan alasan karena di jero gua mah pararoek