Selasa, 12 Juni 2012

PIALA EROPA 2012 : Belanda vs Jerman, adu jitu De Beakdenkaag vs Der Aduglazeer


Metalist Stadium – Ukraina – Mikiran Yayat
Partai Jerman melawan Belanda yang akan berlangsung dini hari nanti menjadi pertandingan yang selalu ditunggu penggemar bola. Banyak pertandingan yang disebut laga klasik seperti laga 'El Clasico' antara Barca vs Madrid di Liga Spanyol, dan laga 'El Tasiko' antara PS. Ciawi vs PS. Rajapolah di turnamen domba cup se-Tasikmalaya. Di Piala Eropa, laga Jerman melawan Belanda adalah laga klasik yang sesungguhnya. Panasnya pertemuan dua negara bertetangga itu bagaikan duel rival abadi antara “si pleki lawan si teugeug” di arena adu bagong. Walaupun negara tetangga, bukan jaminan yang bertetangga itu selalu akur, persis seperti kata Elvy Sukaesih dalam lagu “Bisik - bisik tetangga”. Lihat saja di kebon binatang. Meski kandang maung bersebelahan dengan kandang buaya, namun tak berarti mereka berkawan akrab. Jika ada kesempatan mereka akan saling ngahakan. Begitu pula halnya dengan Jerman melawan Belanda. Ada banyak dendam dan amarah yang meluap dalam laga keduanya. Alasan historis kedua bangsa yang tidak harmonis membuat perseteruan melebar tak sekedar urusan sepakbola namun menjadi pertaruhan martabat dan harga diri.

Alhasil pertandingan Belanda melawan Jerman selalu berlangsung dalam tensi tinggi yang sering diwarnai insiden. Tentu kita masih ingat insiden Rudi Voller versus Frank Rijkaard di Piala Dunia 1990 saat keduanya diusir keluar lapangan akibat saling meludah. Padahal peringatan dilarang meludah sembarangan sudah tertera tidak hanya di lapangan, namun sudah dicantumkan juga di stiker himbauan dilarang mengeluarkan anggauta badan pada bus DAMRI yang mengangkut mereka ke lapangan pertandingan. Sengitnya atmosfer pertandingan ditambah provokasi suporter kedua kubu yang mengumandangkan “ lamun wani, ciduhan curuk urang”, membuat kedua pemain hilang kendali sehingga insiden cudah – ciduh terburuk sepanjang sejarah pun terjadi.

Intimidasi suporter kedua kubu inilah yang dikhawatirkan terjadi pada laga nanti. Provokasi berlebihan akan merusak irama permainan kedua tim sehingga mengacaukan jalannya pertandingan. Dalam hal provokasi, Belanda tentu akan lebih diuntungkan mengingat pengalaman panjangnya memprovokasi dan mengadu domba lawan. Korbannya kita sudah tahu sendiri, selama 350 tahun kita diadu domba Belanda hingga saat ini pun kita masih gemar raribut jeung pasea. Kekalahan Belanda dari Denmark di laga perdana membuat pelatih Belanda Bert Van Marwijk tidak punya pilihan selain memenangkan pertandingan. Van Marjwick akan mencari cara untuk meredam Jerman. Kemungkinan dia akan memainkan Arjen Robben untuk peran mengadu domba lawan. Karena secara pancakaki Robben yang biasa dipanggil Kang Beben ini masih ada garis turunan Cilawu - Garut sehingga dia paham betul taktik mengadu domba. “Pokoknya kami akan bermain habis-habisan. Jika perlu nepi ka beak dengkak sesuai filosofi bermain tim kami”, ujar Robben. Dibawah asuhan Van Marwijk, Belanda kini mengusung filosofi bermain “De Beakdenkaag” meninggalkan filosofi Total Football yang dianggap sudah usang. Robben sendiri masih terus mengasah kemampuannya mengadu domba dibawah asuhan Rudi Wowor sang asisten pelatih timnas Belanda yang selalu sukses memerankan komandan Kompeni di film-film perjuangan.

Sementara itu pelatih Jerman Joachim Loew akan mewaspadai strategi adu domba Belanda. Pria turunan Subang yang akrab dipanggil Kang Ocim ini akan mengintruksikan pemainnya untuk bermain keras. “Kami harus bermain keras guna meredam kualitas individu pemain Belanda yang diatas rata-rata. Bola harus segera direbut jika perlu dengan cara ditenggar nepi ka adug lajer”, kata Kang Ocim. Dibawah asuhan Kang Ocim, Jerman mengusung gaya bermain Der Aduglazeer yaitu bermain keras sampai titik darah penghabisan . Namun ada hal lain yang Kang Ocim cemaskan yaitu intimidasi suporter Belanda terhadap para pemainnya terutama kepada striker andalannya Lukas Podolski. “Podolski mempunyai kans untuk diintimidasi secara mental” ujar Kang Ocim. Dia juga meminta para fans Jerman untuk tidak mengelu-elukan Podolski sekalipun saat dia mencetak gol. “ Bayangkan kalau anda disurakan di podol-podol oleh seluruh isi stadion baik itu suporter kawan maupun suporter lawan. Bareto keur SD mun kanyahoan kababayan disurakan babaturan sakelas oge geus era. Saminggu kuring bolos sakola”, kata Kang Ocim menceritakan pengalaman pribadinya. Para pemain Jerman sendiri menyatakan tidak akan terpengaruh intimidasi lawan dan siap bermain sataker-kebek menghadapi Belanda.

Jadi mari kita saksikan saja, De Beakdenkaag atau Der Aduglazeer kah yang nanti akan berjaya.

Pelatih Belanda Bert Van Marjwijk sedang memberi instruksi kepada Arjen Robben untuk menjalankan taktik adu domba, dibantu Rudi Wowor yang berperan sebagai komandan Kumpeni

Kamis, 07 Juni 2012

PIALA EROPA 2012 : Laga pembuka, ajang pembuktian pelatih Polandia pada Oma Irama


Jika saat ini Anda berada di Warsawa, Anda akan terkesima dengan gairah yang terpancar pada segenap warga Warsawa. Kemeriahan terlihat di setiap sudut kotanya. Bendera dan umbul-umbul dengan dominasi warna merah dan putih menyemarakan suasana kota Warsawa. Meski warna merah dan putih sangat kentara, namun Anda jangan lantas mencari panitia lomba balap karung dan lomba balap kaleci, sebab Warsawa berada di Polandia, bukan di Gondangdia. Peristiwa yang sedang berlangsung bukan perayaan acara 17 Agustusan. Jadi Anda pun tak akan menemukan panitia seksi dana usaha jualan air mineral di stopan buat dana 17 Agustusan. Berhubung bendera Polandia berwarna putih dan merah mirip bendera Indonesia yang dibalik, maka kedua warna ini terlihat begitu kentara setiap ada perhelatan besar di Polandia. Kesamaan warna bendera Polandia dengan Indonesia memang menarik untuk diteliti. Apakah terjadi karena kesalahan tukang celep nu kabereg narima order bendera berbarengan dari Indonesia dan Polandia hingga warnanya disamakan saja? Biarlah para ahli sejarah yang menelitinya.

Yang pasti saat ini rakyat Polandia sedang menggelar hajatan. Bukan sembarang hajat karena hajatan ini melibatkan 16 negara Eropa. Sehingga Polandia sebagai juragan hajat tak cukup menghadirkan orhen tunggal saja untuk memeriahkan hajatannya. Pun tak cukup menghadirkan Seus Enok Ida sebagai penyanyi dangdut utamanya. Hajatan yang berlangsung di Polandia adalah perhelatan akbar Piala Eropa 2012. Ajang yang hanya kalah besar oleh perhelatan Piala Dunia. Karena besarnya acara, Polandia pun tak sanggup menyelanggarakan acara sendirian. Polandia sukongan membuat hajat menggandeng Ukraina tetangganya. Tujuan Polandia menggandeng Ukraina tentunya biar tetangganya itu teu rumasa saukur kagandengan ku anu hajat. Juga agar para tatamu Piala Eropa bisa menikmati perhelatannya dengan nyaman, tanpa papuket antara hansip, tukang ngangkut sisingaan, tukang masak, jeung tukang ngumbah wadah, seperti yang terjadi di hajatan Mang Umed nyunatan anakna.

Antusiasme warga Polandia menyambut hajatan turnamen sepakbola empat tahunan antar negara Eropa ini pun sangat tinggi. Sebagai tuan rumah, mereka ingin unjuk gigi bahwa mereka mampu jadi tuan rumah yang baik meski sebagian gigi penyambutnya ada yang kurang baik akibat karehol jeung korowok. Sambutan warga Warsawa kepada para supporter dari berbagai negara sangat ramah. Ini memang sesuai dengan watak orang Polandia yang jauh dari watak Polontong. Orang Polandia suka menyapa "Dzien Dobry" yang dibaca "Jin Dobre" kepada para tamu. Jika disapa, Anda jangan merasa dimenta tulung newak jin. Karena percayalah susah mencari botol kecap buat nyimpen jin disini. Meski botol bir mudah ditemukan di Warsawa. Tapi teungteuingeun lamun jin di simpen di botol bir bisa-bisa ngojoprak mabok. "Dzien Dobry" adalah sapaan “Selamat Pagi” dalam bahasa Polska. Anda jawab saja sapaan itu dengan “Wilujeng Enjingsky, bade kamanasky meni tanginasky?”, orang Polandia pasti bakal colohok teu ngarti.

Piala Eropa menjadi topik yang hangat diperbincangkan di pusat keramaian Warsawa, terutama di tempat-tempat nongkrongnya. Yang menjadi trending topic saat ini tentu saja laga pembuka antara tuan rumah Polandia melawan Yunani nanti malam. Laga ini sangat ditunggu warga Polandia di Warsawa. Menyimak perbincangan hangat di sebuah kafe, Oleszan Odolski (40) misalnya, warga Polandia yang bekerja di pabrik pasta gigi ini menjagokan negaranya akan berjaya di pertandingan melawan Yunani nanti. ”Kami optimis dengan skuad muda negeri kami“, ujar Odolski sambil menyantap makanan khas Polandia 'zorabi poloski'. Warga Warsawa lainnya, Oleszan Zalepski (35) pria yang bekerja di pabrik salep ini menyatakan hal senada tentang optimisme yang akan diraih timnas negerinya. Tim Polandia memang dominan dengan kekuatan muda. Ini dikarenakan tim Polandia dilatih oleh Franciszek Smuda. Sebagai pelatih, Smuda akan memegang teguh janjinya pada Oma Irama untuk selalu menjaga ‘darah muda’ . Biarpun Smuda sudah berumur skolot Oma Irama, namun lagu 'darah muda' ciptaan bang haji selalu menginspirasinya sehingga pemain muda selalu mendapat tempat dalam skuadnya. Pemain muda seperti Robert Lewandowski yang masih berusia 23 tahun terbukti sudah menjadi tumpuan skuad Polandia. Lewandonski yang bermain untuk Borussia Dortmund, bukanlah muka baru bagi publik Polandia. Bergabung Timnas Polandia sejak tahun 2008, dia sudah mencetak 13 gol dalam 40 kali penampilannya. Pemain pilar lainnya yang namanya sudah tak asing tentunya kiper Arsenal Wojciech Szczesny. Yang membuat kaget publik Polandia adalah tidak terpanggilnya pemain muda potensial Polandia keturunan Indonesia. Sebagai negara yang berwarna bendera sama dengan Indonesia, Polandia banyak dihuni pemain bola keturunan Indonesia asal Cihuni, diantaranya Engkosz Orowodolski, Peszek Irungski, dan Atach Adolski. Ketiga pemain yang menempati lini bertahan ini dinilai publik Polandia akan mampu menahan gempuran para pemain Yunani yang terkenal sangat licin. Sebagaimana yang tercantum dalam skuad resmi Piala Eropa 2012, empat pemain Timnas Yunani berasal dari PAOK FC. Ini jelas berbahaya karena pemain PAOK FC sudah dilatih untuk lihai puak - paok. Jika tidak waspada, bola akan dicuri untuk dikonversi menjadi gol. Teknik ini berkembang setelah Yunani dilanda krisis keuangan berkepanjangan yang meruntuhkan ekonomi negeri itu. Untung saja pelatih Yunani asal Portugal - Fernando Santos - jeli melihat potensi dan mencegah pemain PAOK FC terlibat puak-paok lebih jauh, sehingga tidak pernah ada kejadian sepatu lawan dan piriwit wasit hilang di tengah pertandingan.

Yang harus diwaspadai Polandia, Santos pun membentuk tim Yunani dengan amunisi muda. Pemain klub Schalke 04 berusia 19 tahun, Kyriakos Papadopoulos sudah menunjukan kematangannya. Papadopoulos dikenal sebagai pemain berdaya ledak tinggi sehingga dijuluki Papadopoulos Pepeledos. Sebelumnya Papadopoulos dikenal sebagai pemain yang rentan cedera sehingga dijuluki Papadopoulos tos koropos sagala karaos. Papadopoulos mengungkapkan rahasia bisa berdaya ledak tinggi karena dia rajin mengkonsumsi hui Cilembu. Ban kapten Yunani sepertinya akan dipegang pemain Olympiacos, Vassilis Torosidis menyisihkan Giannis Maniatis yang baru sembuh dari komplikasi sakit bronhitis, meningitis, sinusitis, dan katarik urat bitis. Sebenarnya Yunani mempunyai stok pemain bertahan yang pandai memprovokasi dan merusak konsentrasi lawan, yaitu Antagounis Mukabengis dan Sorongotos Pouporongos. Namun sayang kedua pemain ini urung direkrut Santos karena dinilai suka terlalu emosional. Di lapangan, bukan cuma bola yang ditendang, tak jarang kaki lawan, wasit, anak gawang, tihang gawang, sampai papan skor pun ditojer, sehingga keduanya lebih direkomendasikan untuk ikut bermain di kompetisi liga di Indonesia.

Singkat kata, perhelatan Piala Eropa 2012 yang akan dibuka nanti malam akan menjanjikan suguhan pertandingan-pertandingan seru. Kita sebagai penonton yang hanya bisa colohok nagog didepan TV akan disuguhi hiburan dan drama kelas dunia di lapangan hijau Polandia dan Ukraina. Sebulan kedepan, akan ada histeria, tangis dan tawa di Eropa. Juga akan ada kulub suuk dan kulub sampeu di depan televisi Anda. Selamat menikmati Piala Eropa.

Pelatih Polandia Franciszek Smuda (kanan), selalu menyertakan 
Oma Irama untuk memotivasi skuad mudanya berlaga 
di EURO 2012 dengan mendengdangkan lagu 'Darah Muda'