Kamis, 16 Februari 2012

Olahraga : Tak kunjung dapat lawan sepadan, Chris John akhirnya tantang Cong Li

Bangkok – Mikiran Yayat
Tak kunjung mendapatkan lawan sepadan hingga pertarungan ke – 46 membuat Chris John - petinju kebanggaan Indonesia itu gusar karena kesulitan mencari lawan tanding. “Saya jadi gusar - gulang-guling sare. Tidur suka guling gasahan. Asa cararangkeul awak geus lila teu tinju,” kata Chris John saat berlatih di sasana The Phapukhet Gyms – Bangkok, Thailand. Pilihan berlatih di Thailand bukan tanpa alasan. Chris John sedang mempersiapkan diri untuk pertarungan unifikasi gelar melawan Cong Li , petarung bebas asal Thailand. Chris John sebagai juara bertahan di kelas bulu super WBA akan bertarung melawan Cong Li yang berhasil merebut kembali gelar juara tarung bebas dan menegaskan dirinya sebagai petarung paling telenges di kancah tarung bebas. Setelah dikalahkan Van Damme di Bloodsport 1, Cong Li melakukan revans di Bloodsport 2 dengan kemenangan telak setelah mengkanvaskan Van Damme di ronde pertama dan mengirimnya ke bengkel patah tulang Haji Idi di Citapen. Namun pertarungan berdarah – darah antara Van Damme vs Cong Li dikabarkan akan terus berlanjut seperti sekuel sinetron Cinta Fitri yang tak kunjung berkesudahan sampai sekarang. Satu-satunya cara untuk memisahkan pertarungan mereka hanya dengan membuat surat panggilan kepada keduanya didampingi orang tua mereka ke ruang Pa Supardi yang merupakan guru BP saat mereka masih sekolah dulu.

Terkait pertarungan unifikasi gelar ini, Don King Kong, promotor berambut landak nyungcung yang menggelar pertarungan Chris John melawan Cong li berpendapat, “Idealnya pertarungan unifikasi dilaksanakan di Padang, sebab kalau diadakan di Ciamis namanya berubah dari unifikasi menjadi eceufikasi, “ kata Don King Kong kepada para wartawan olahraga yang sudah sejak pagi menunggu wawancara dikarenakan Don King Kong masih disibukan dengan buuk jocongnya yang susah disisiran. Pertarungan ini diramalkan akan berjalan seru dan berpeluang akan menjadi pertarungan abad ini. Kedua petarung ini memiliki gaya berbeda. Chris John bergaya ortodox dengan mengandalkan kepalan tangan kanannya. Sedangkan Cong Li bergaya ontokox yang merupakan paduan gaya ontohod jeung borokokox. Mengandalkan keupeulan jarinya yang bisa nyekek jeung ngadengkek lawan hingga jejeretean. Plus suka memprovokasi lawan sambil tutunjuk, popolotot, jeung poporongos bari cocorowok “ you are next ”. Cong Li yang unggul dalam jangkauan tangan diperkirakan akan mendominasi pertandingan. Chris John menyadari hal itu, sehingga untuk mengimbanginya dia harus dilatih oleh Dedy Mizwar yang pernah berperan jadi raja copet di film Naga Bonar biar Chris John bisa jadi panjang leungeun

Dikabarkan atmosfer pertarungan ini sudah bergaung kencang di Bangkok. Tiket pertandingan sudah habis terjual. Tukang suuk, tukang jagong, jeung tukang bajigur sudah memenuhi di sekitar area pertandingan. Pertarungan ini juga menyedot perhatian media di dunia sehingga para jurnalis tersedot meliput pertandingan spektakuler ini. Namun Harian Umum Mikiran Yayat tidak ikut tersedot meliput kesana dan urung mengirimkan wartawannya kesana. “Sieun disedot ku bencong Thailand,” demikian alasan pemimpin redaksi Mikiran Yayat yang dimuat dalam tajuk rencananya.

Psy-War
Chris John dan Cong Li saling melakukan psy-war dengan cara pekereng – kereng beungeut pada saat konferensi pers di Bangkok - Thailand. Cong Li dinyatakan  leuwih kereng. Sabab ku balemna hungkul oge jeger Cicadas geus lalumpatan sarieuneun


Timbang Badan
Acara penimbangan badan kedua petarung hampir berlangsung ricuh. Kubu Cong Li memprotes panitia penimbangan badan dari ibu-ibu PKK dikarenakan tidak kebagian bubur kacang dan kueh Marie Regal setelah acara timbang badan berlangsung



Berlatih serius
Cong Li mempersiapkan pertarungan ini dengan serieus. Tampak Cong Li sedang 
berlatih teknik pijat beuheung di tukang cukur rambut di Bangkok. Teknik ini 
digunakan untuk memites beuheung supaya bisa berbunyi ngaderekdek

2 komentar: